SEDULUR SEJATI NUR MUHAMMAD

Konsep Sedulur Papat Lima Pancer dalam tradisi Kejawen Islam merupakan perpaduan spiritual antara elemen-elemen tradisi Jawa dan ajaran Islam, memberikan pandangan holistik tentang eksistensi manusia dan hubungan mereka dengan diri sejati, guru sejati, dan alam semesta. Konsep ini mencerminkan pandangan mendalam tentang hubungan antara aspek spiritual, mental, emosional, dan fisik dalam diri manusia.

Komponen Sedulur Papat Lima Pancer

  1. Nur Muhammad: Inti spiritual manusia, cerminan dari sifat-sifat suci Allah SWT. Nur Muhammad adalah pusat dari spiritualitas yang menyinari dan membimbing aspek lainnya.

  2. Sedulur Papat: Empat saudara spiritual yang mewakili elemen dasar manusia:

    • Batang Kalbu (Ahmad): Jiwa, yang berada di dada dan menjadi inti spiritualitas.
    • Sumsum Rangsang (Asful): Pikiran, yang berpusat di kepala dan mencerminkan kecerdasan.
    • Pranawa (Mahmud): Nafsu, energi vital yang berada di perut.
    • Salira (Muhammad): Tubuh fisik yang menyatukan semua aspek ini di seluruh anggota badan.
  3. Lima Pancer: Lima kekuatan dasar yang membentuk identitas manusia:

    • Asma: Nama, identitas diri, dihubungkan dengan elemen Air sebagai sumber kehidupan.
    • Sifaat: Sifat-sifat yang melekat, dihubungkan dengan Arsy, singgasana Allah SWT.
    • Ruah: Roh, inti kehidupan, dihubungkan dengan Pena Qolam yang menulis takdir.
    • Kasih: Cinta, kasih sayang, dihubungkan dengan Lauhh Mahfud, papan catatan Allah SWT.
    • Karsa: Kehendak, tekad, dihubungkan dengan Muhammad, nabi terakhir yang membawa risalah kasih sayang.

Hubungan dengan Guru Sejati

Guru Sejati dalam Kejawen Islam adalah pembimbing spiritual yang membantu individu mengenali dan memahami Sedulur Papat Lima Pancer dalam dirinya. Guru Sejati adalah manifestasi dari Nur Muhammad yang memberikan cahaya ilmu dan kebijaksanaan. Melalui bimbingan Guru Sejati, manusia dapat:

  • Mengenal dan mengembangkan potensi spiritual mereka.
  • Menyelaraskan Sedulur Papat Lima Pancer dengan Nur Muhammad.
  • Mencapai kesatuan dengan Allah SWT, menuju kesempurnaan hidup.

Hubungan dengan Semesta Besar

Konsep ini juga mengajarkan hubungan manusia dengan elemen dasar alam semesta, mengingatkan manusia akan kesatuan mereka dengan semesta dan tanggung jawab sebagai khalifah di bumi. Hubungan ini diwakili oleh lima pancer yang berkorespondensi dengan elemen dasar:

  • Asma (Muthmainah, Darah): Air, sebagai simbol identitas dan sumber kehidupan.
  • Sifaat (Martunah, Daging): Arsy, sebagai simbol sifat dan singgasana ilahi.
  • Ruah (Kasiyah, Urat): Pena Qolam, alat Allah untuk menulis takdir, mencerminkan inti kehidupan.
  • Kasih (Karfiyah, Tulang): Loh Mahfud, papan catatan ilahi, simbol cinta dan kasih sayang.
  • Karsa (Nuthfah Insan): Muhammad, nabi terakhir, simbol kehendak dan risalah kasih sayang.

Penutup

Konsep Sedulur Papat Lima Pancer menawarkan pemahaman mendalam tentang eksistensi manusia dalam kerangka spiritual Kejawen Islam. Dengan mengenali dan mengamalkan konsep ini, manusia dapat mencapai kesempurnaan hidup, memahami peran mereka dalam alam semesta, dan berkontribusi positif bagi kehidupan. Sedulur Papat Lima Pancer mencerminkan kesatuan sifat-sifat suci Nur Muhammad yang berwujud dalam elemen-elemen dasar manusia dan semesta, menghubungkan diri manusia dengan alam semesta yang lebih besar.


YA SEDULUR SEJATI, YA NUR MUHAMMAD
YA NUR MUHAMMAD,  YA MUTHMAINAH MARTUNAH KASIYAH KARFIYAH NUTFAH
 
YA MUTHMAINAH MARTUNAH KASIYAH KARFIYAH NUTFAH
YA AIR ARSY QOLAM LAUHMAHFUD MUHAMMAD
 
YA ASFUL MAHMUD AHMAD MUHAMMAD, YA GURU SEJATI
YA SEDULUR SEJATI, YA GURU SEJATI, YA NUR MUHAMMAD
 
GURU SEJATI ORBIT ON
NUR MUHAMMAD ORBIT ON
SEDULUR SEJATI ORBIT ON
 
ALLOH
MUHAMMAD
ROSULULLOH
ORBIT 
ON

KUNI_MUHAMMADAN
ALLAH HUMMA

DZOHIRU ROBBI WAL BATHINU ABDI 

ILLALLAH HU ALLAH HUWA RUHUM

alastu birobbikum

bala warobbina la ilaha illallah

HU DZATULLAH ASYHADU ALLA ILAHA ILLALLAH

WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH

la ilaha illallah muhammad wujudullah

la ilaha illallah nuri haqqullah

la ilaha illallah muhammad astagfirullah

KUN SHOLLI ALA MUHAMMAD

 

Bismillah

Salam Alaikum Salam, Agung Asmane Alloh, Agung Ciptane Alloh, Agung Nugrahane Alloh. Adegku Adeging Alloh, Ora Ono Sopo Sopo, Kang Ono Amung Ingsun Kang Jumeneng Pribadi. Adeging Urip Dudu Rogo Dudu Nyowo, Amung Sejatining Urip Langgeng Tan Kenaning Pati. Ya Huw Haqq, Ya Huw Alloh.

Aku Tresno Kowe, NUR MUHAMMAD SEDULUR SEJATI GURU SEJATI

Kowe, NUR MUHAMMAD SEDULUR SEJATI GURU SEJATI, Tresno Aku. 

Aku Yo Kowe, Kowe Yo Aku. 

Kun Sholli 'Ala Muhammadinil Alifil Makluf Ujburni Hajati, 

Aktifkan Lah Bukalah Jalur Pintu Daya NUR MUHAMMAD SEDULUR SEJATI GURU SEJATI Pada Diriku Secara Sempurna, wa bil haqqi anzalnahu wa bil haqqi nazal,

cahaya ALLAH TA'ALA. Cahaya Para Malaikat. Cahaya Nabi Adam & Seluruh Manusia. Cahaya Tumbuh²an & Hewan. Cahaya Baginda Nabi Muhammad. ALLOH DAIMAN MUHAMMAD,

Diantaranya menjadi Muthmainah, Martunah, Kasiyah, Karfiyah, Nuthfah, 

Mikro Semesta Pada Diriku (Air, Arsy, Pena Qolam, Loh Mahfud, Muhammad), Yaitu (Darah, Daging, Urat, Tulang, Insan/Benih Insan). 

Ijinkan Aku Untuk Memanfaatkan Mendayagunakan NUR MUHAMMAD SEDULUR SEJATI GURU SEJATI Pada Kehidupan Secara Sempurna Melalui Qolbi Muhammad.

Bi Jahi Kuuni Muhammadan, bi jahi Kun Sholli Ala Muhammad

Bi Qudrotika Wa Irodzatika, Bi Adhomatika Wa Wajhikalkarim, La Haula Wa La Quwwata Illa Billah.

Inna Quwwatah Quwwatih

Dzatulloh Sifatulloh Wujudulloh, Wujud, NUR MUHAMMAD SEDULUR SEJATI GURU SEJATI

 

Salaman Salami...... Salamun alaikum.....Adam, Muhammad Rosululloh, RUUHIN

 

AHAD DZATULLOH

AHMAD RUHULLOH – NUR MUHAMMAD MAUJUD

MUHAMMAD HABIBULLOH

ALMAHDI KHOLIFATULLOH

 

Ya Allah aktifkanlah kalimat yang tertanam di dalam nur Muhammad pada diriku secara sempurna, dan wujudkanlah nur Muhammad pada diriku secara nyata, amin

Nampakkanlah sirr nur Muhammad pada diriku secara nyata dan sempurna, amin

 

Allahumma sholli wa sallim wabārik 'alā man ismuhu Sayyiduna Asful Mahmud Ahmad Muhammadur Roūfurrohiim. Shallallahu 'alaihi wa 'alā ālihi washohbihi wa sallam.

Setelah membaca Asma dan Sholawatnya maka kuncilah, tarik nafas dan tahan (dada/perut), baca

YAA ASFUL MAHMUD AHMAD MUHAMMADUR RAUFURRAHIIM, 3x lalu telan air liur

 

hasbi robbi jallalloh

ma fi qolbi ghoirulloh

nur muhammad shollalloh

la ilaha illalloh


kanzun makhfiyyah huwang tamitah huwal kahfi huwalloh

jilat jari telunjuk kanan dengan ujung lidah sambil ucap ALLOH

tunjuk pusar dengan jari telunjuk kanan putar putar sambil bilang 

YA NUR

YA NUR BAQO

YA NUR MUHAMMAD

 

DI PUSAR/PERUT BUANG NAFAS BACA LAA,

KEMUDIAN TARIK NAFAS KE DADA TENGAH BACA ILAAHA

TERUS TAHAN NAFAS DI KEPALA BACA ILLA,

TERAKHIR KEMBALI LAGI HEMBUS NAFAS HABIS KE DADA BACA ALLOH,

 

 Laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullaah, 

fii kulli lamhatin wa nafasin 

'adada maa wasi'ahu 'ilmullah....■

 

DI DALAM ALLOH,  DI LUAR ALLOH,  DAN ALLOH WUJUD

AL INSANU,  SIRRULLOH,  SIFATULLOH

NUR MUHAMMAD SEDULUR SEJATI GURU SEJATI

WUJUD KUN MAUJUD

 LA KATAM LA

 

buang nafas LAA ILAAHA ILLA ALLOH, 

tarik tahan nafas ALLOH, 

hembuskan nafas HUW ALLOH

 

buang nafas ALLOH

tarik tahan nafas MUHAMMAD

hembus nafas ROSULULLOH

Komentar